Kamis, 27 Agustus 2009

LAUNCHING KITAB SABDO GURU


Puji dan syukur kehadlirat Allah SWT, dengan segala kasih dan sayangnya telah memberikan kekuatan kepada penulis untuk menyelesaikan buku ini.

Penerbitan buku ini bermula dari berbagai analisis tentang seni budaya Reyog Ponorogo yang mengalami berbagai perkembangan, baik secara prospektif mulai dari masuknya kurikulum KTSP yang memasukkan Reyog sebagai mata pelajaran, dari sisi kreatifitas pagelaran maupun dari sisi keprihatinan tentang kepedilian reyog ponorogo yang merambah di situs budaya dunia bahkan pengakuan negara asing yang merasa memiliki reyog walaupun dengan dalih dan nama apapun. Reyog Ponorogo is Reyog Ponorogo, tidak perlu mendapatkan terjemahan dengan Reyog Indonesia, Reyog Bali atau Reyog (Barongan) Malaysia.

Dimensi lain dalam pemanfaatan penerbitan ini tidak lain adalah melestarikan seni budaya tradisional yang perlu terus mendapatkan sentuhan dan bahkan belaian pada seniman, warok, praktisi seni, budayawan, dinas terkait dn pemerintah daerah, dalam menggairahkan budaya sendiri yang memiliki nilai ”adiluhung” (keluhuran nilai-nilai yang baik dan berperi).

Salah satu dari wujud kepedulian untuk mencari sumber pustaka yang memiliki (mendekati) kebenaran pada perjalanan sejarah seni reyog, maka buku ini adalah pengungkapan dari tulisan, konsep dan penjelasan dari Bapak Kiyai Haji Mudjab Thahir, sebagai pelaku sejarah pengungkapan Reeyog dan perjalanannya pada masa memasuki era Islam sejak Bupati Ponorogo pertama Raden Bathoto Katong, hingga akhirnya buku ini tidak hanya menyentuih pada kesenian saja tetapi lebih luas pada Seri Babad Ponorogo dan Reyog Ponorogo.

Penjelasan terakhir yang diberikan kepada penulis semasa penelitian tentang prospektif Reyog sebagai media dakwah Islamiyah, dapat diperoleh keteranga bahwa penulisan buku ini belum sempurna tetapi telah dapat diungkapkan secara berurutan, oleh karena itu maka perbaikan dan suplemen informasi yang akurat tentu sangat dibutuhkan dalam rangka menyempurnakan tulisan ini hingga dapat dijadikan pegangan bagi anak-anak generasi penerus bangsa khususnya di dalam melestarikan sei Budaya Reyog yang telah membahana di seluruh wilayah situs budaya dunia.

Semoga Allah SWT memberikan kekuatan, perlindungan dan petunjuk kepada kita menuju jalan yang benar beserta keridlo’anNya. Amin

Penulis, 1Juli 2009

Mohammad Thoyib

Muqaddimah (dari tulisan KH Mudjab Thahir)

Hamba Berlindung Kepada Allah

Dari Syaithan yag teranjam

Dengan nama Allah yang memberi Rohmat

Yang besar dan yang kecil

Segala puji bagi Allah seru sekalian Alam

Allah maha murah Maha Asih

Yang menguasai hari kiamat

Hanya kepada Tuhanlah kami berbakti dan hanya kepada Tuhanlah kami memohon pertolongan

Tunjukkan kami ke jalan yang lurus

Jalan orang –orang yang telah Tuhan beri nikmat

Bukan orang – orang yang Engkau murkai dan orang – orang yang sesat

Ya Allah kabulkanlah segala permohonan kami.

Rahmat dan salam semoga di curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW juga kepada keluarga, sahabat, pengikut – pengikut beliau, juga penegak dan penerus perjuangan beliau semoga pula ampunan Allah kepada mukminin – mukminat Mislimin – muslimat.

Amma ba’du, saya bukan muallif bukan pengarang, buku ini saya himpun dari buku – buku kuno dan sabda guru karena:

  1. Pagelaran – pagelaran Reyog Ponorogo, pementasannya (Asas sumbernya) masih banyak yang terpendam, sehingga kurang mengena dengan latar belakangnya.
  2. Perpustakaan – perpustakaan banyak yang tidak memiliki buku sejarah Ponorogo.
  3. Beberapa tokoh Reyog minta kepada saya agar menyusun babat Ponorogo dan sejarah Reyog.
  4. Banyak yang menganggap minuman keras syarat mutlak bagi Reyog.

Semoga Allah memberi manfaat kepada kita sekalian dan kepada generasi penerus. Amin.

Karenanya kecil bukit besar harapan saya atas perbaikan dari bapak – bapak dan saudara – saudara sekalian.

Ponorogo,9 Dzulhijjah 1408 H

Juli 1988 M

KI MUMOSUPO

DAFTAR ISI

Hal.

1. Mukadimah................................................................................

2. Siapa Batorokatong.......................................................................

3. Katong Wisudo.............................................................................

4. Kyai Ageng Mirah..........................................................................

5. Raden Lembu Kanigoro barangkat melaksanakan tugas.............................

6 . Raden Lembu Kanigoro datang ke Wengker..........................................

7. Joyo Drono, Joyo Dipo, dan Goa Segolo – golo…………………………………..……………

8. Serbuan Jum’at Wage……………………………………………………………………………………….

9. Tahun terjadinya Ponorogo…………………………………………….………………………………….

10.Barongan………………………................................…………………………………………

11. Riwayat terjadinya Barongan……………………........................………………………

12. Riwayat Barongan Berganti Nama Reyog……....................…………………………

13. Waro’ dan Waro’an.....................................................................

14. Perkembangan Reyog...................................................................

15. Cakra......................................................................................

16. INTI........................................................................................

17 Penutup....................................................................................

I

1

1

2

3

4

5

6

8

9

10

13

15

15

16

18

19

Tidak ada komentar: